Musoshare Note -
sumber : http://internasional.kompas.com/read/2012/11/23/13535090/Hukuman.Seumur.Hidup.untuk.Pembunuh.Es.Krim
AFP
Dalam pembelaannya Carranza mengatakan, "Tak bisa bilang bilang apa-apa kecuali menyesal".
Pengadilan di Wina, Austria, menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap seorang perempuan yang terbukti membunuh mantan suami dan kekasihnya yang lalu disembunyikan di dalam kedai es krim miliknya.
Namun, Estibaliz Carranza (34), pemegang kewarganegaraan Spanyol dan Meksiko, tak akan dikurung dalam sel, tetapi dirawat di sebuah lembaga penyehatan mental yang dijaga ketat.
Carranza menembak mati mantan suaminya empat tahun lalu serta membunuh pacarnya saat laki-laki itu sedang tidur pada tahun 2010.
Tubuh para korban dipotong dengan menggunakan gergaji dan kemudian ditimbun dengan semen di lantai bawah tanah kedai es krimnya di ibu kota Austria itu.
Namun, Estibaliz Carranza (34), pemegang kewarganegaraan Spanyol dan Meksiko, tak akan dikurung dalam sel, tetapi dirawat di sebuah lembaga penyehatan mental yang dijaga ketat.
Carranza menembak mati mantan suaminya empat tahun lalu serta membunuh pacarnya saat laki-laki itu sedang tidur pada tahun 2010.
Tubuh para korban dipotong dengan menggunakan gergaji dan kemudian ditimbun dengan semen di lantai bawah tanah kedai es krimnya di ibu kota Austria itu.
Kelainan kepribadian
Saat membacakan vonis pada Kamis (22/11/2012), Jaksa Penuntut Umum Petra Freh melukiskan pembunuhan itu sangat "mengerikan". Menurut Freh, Carranza adalah "perempuan yang sangat berbahaya dan siapa melakukan apa saja".
Dalam pembelaan dirinya, Carranza mengatakan, "Saya tak bisa bilang apa-apa kecuali menyesal."
Sisa tubuh mantan suaminya Holger Holz dan kekasihnya Manfred Hinterberger ditemukan saat dilakukan perawatan rutin di kedainya tahun lalu.
Carranza lalu kabur ke negara tetangga Italia dengan menggunakan taksi, tetapi berhasil ditangkap dan langsung diekstradisi beberapa hari kemudian.
Selama persidangan, Carranza mengaku bersalah atas semua dakwaan. Menurut kubu pembela, perempuan itu menjadi korban dari dua lelaki yang dibunuhnya itu dan situasi ini harus juga menjadi bahan pertimbangan hukum.
Sementara menurut psikiater dalam persidangan, Carranza dinyatakan menderita kelainan kepribadian serta abnormal mental parah.
Persidangan ini menarik banyak perhatian media di Austria, di mana sang terdakwa disebut media massa sebagai "pembunuh es krim".
Saat membacakan vonis pada Kamis (22/11/2012), Jaksa Penuntut Umum Petra Freh melukiskan pembunuhan itu sangat "mengerikan". Menurut Freh, Carranza adalah "perempuan yang sangat berbahaya dan siapa melakukan apa saja".
Dalam pembelaan dirinya, Carranza mengatakan, "Saya tak bisa bilang apa-apa kecuali menyesal."
Sisa tubuh mantan suaminya Holger Holz dan kekasihnya Manfred Hinterberger ditemukan saat dilakukan perawatan rutin di kedainya tahun lalu.
Carranza lalu kabur ke negara tetangga Italia dengan menggunakan taksi, tetapi berhasil ditangkap dan langsung diekstradisi beberapa hari kemudian.
Selama persidangan, Carranza mengaku bersalah atas semua dakwaan. Menurut kubu pembela, perempuan itu menjadi korban dari dua lelaki yang dibunuhnya itu dan situasi ini harus juga menjadi bahan pertimbangan hukum.
Sementara menurut psikiater dalam persidangan, Carranza dinyatakan menderita kelainan kepribadian serta abnormal mental parah.
Persidangan ini menarik banyak perhatian media di Austria, di mana sang terdakwa disebut media massa sebagai "pembunuh es krim".
Tidak ada komentar: Hukuman Seumur Hidup untuk "Pembunuh Es Krim"
Posting Komentar