Musoshare Note -
Foto : Suha & Yasser Arafat (EPA)
YERUSALEM - Suha Arafat mengaku, sudah ratusan kali mencoba meninggalkan Yasser Arafat dan memutuskan untuk tidak menikah. Suha pun mengutarakan penyesalannya atas keputusan yang sudah dibuatnya dengan mendiang Pemimpin Otoritas Palestina itu.
"Ini adalah sebuah kesalahan besar dan saya menyesalinya. Saya tahu, banyak orang yang ingin sekali menikahi Arafat, namun dia (Arafat) hanya menginginkan saya. Ini adalah nasib saya," ujar Suha, seperti dikutip Sabah, Senin (11/2/2013).
Pasangan itu menikah secara diam-diam di Tunisia pada 1990 silam. Pada saat itu, Suha masih berusia 27 tahun dan Arafat 61 tahun. Lewat pernikahannya, kedua pasangan itu dikaruniai seorang putri yang bernama Zahwa.
"Saya akhirnya menyadari, mengapa saya bertahan. Saya seharusnya tidak menikahinya, benar sekali dia adalah seorang pemimpin besar, namun saya selalu sendirian," tuturnya.
"Saya mencoba meninggalkannya ratusan kali, namun dia tidak mengizinkan saya. Semua orang tahu bahwa dia tidak akan mengizinkan itu," imbuhnya.
Suha menjadi seorang mualaf ketika menikahi Arafat. Suha menambahkan pula bahwa Arafat banyak melarangnya dalam berbagai hal ketika mereka sudah menikah. Namun Suha mengaku, dirinya akan merasa sangat kesulitan tanpa sosok Arafat.
Sejak suaminya meninggal dunia delapan tahun yang lalu, Suha menerima lamaran pernikahan dari sejumlah pihak. Namun Suha justru menolaknya.
Suha dan Zahwa saat ini hidup dengan penghasilan dari dana pensiun Otoritas Palestina. Setiap bulannya, mereka menerima dana sebesar 8.450 Poundsterling atau sekira Rp128 juta (Rp15.237 per 1 Poundsterling).
Suha juga pernah dituduh menerima dana yang cukup besar dari suaminya dan menghambur-hamburkan uang itu. Suha langsung menepis laporan tersebut. Suha turut membantah klaim mengenai apartemennya di Malta yang dikabarkan merupakan hadiah dari mendiang Moammar Khadafi.
"Semua cerita yang menyebutkan bahwa Arafat memberi saya jutaan dolar di bank adalah cerita yang bohong. Bila memang saya bisa memutar waktu, saya tidak akan menikahi Arafat," tegasnya.
"Ini adalah sebuah kesalahan besar dan saya menyesalinya. Saya tahu, banyak orang yang ingin sekali menikahi Arafat, namun dia (Arafat) hanya menginginkan saya. Ini adalah nasib saya," ujar Suha, seperti dikutip Sabah, Senin (11/2/2013).
Pasangan itu menikah secara diam-diam di Tunisia pada 1990 silam. Pada saat itu, Suha masih berusia 27 tahun dan Arafat 61 tahun. Lewat pernikahannya, kedua pasangan itu dikaruniai seorang putri yang bernama Zahwa.
"Saya akhirnya menyadari, mengapa saya bertahan. Saya seharusnya tidak menikahinya, benar sekali dia adalah seorang pemimpin besar, namun saya selalu sendirian," tuturnya.
"Saya mencoba meninggalkannya ratusan kali, namun dia tidak mengizinkan saya. Semua orang tahu bahwa dia tidak akan mengizinkan itu," imbuhnya.
Suha menjadi seorang mualaf ketika menikahi Arafat. Suha menambahkan pula bahwa Arafat banyak melarangnya dalam berbagai hal ketika mereka sudah menikah. Namun Suha mengaku, dirinya akan merasa sangat kesulitan tanpa sosok Arafat.
Sejak suaminya meninggal dunia delapan tahun yang lalu, Suha menerima lamaran pernikahan dari sejumlah pihak. Namun Suha justru menolaknya.
Suha dan Zahwa saat ini hidup dengan penghasilan dari dana pensiun Otoritas Palestina. Setiap bulannya, mereka menerima dana sebesar 8.450 Poundsterling atau sekira Rp128 juta (Rp15.237 per 1 Poundsterling).
Suha juga pernah dituduh menerima dana yang cukup besar dari suaminya dan menghambur-hamburkan uang itu. Suha langsung menepis laporan tersebut. Suha turut membantah klaim mengenai apartemennya di Malta yang dikabarkan merupakan hadiah dari mendiang Moammar Khadafi.
"Semua cerita yang menyebutkan bahwa Arafat memberi saya jutaan dolar di bank adalah cerita yang bohong. Bila memang saya bisa memutar waktu, saya tidak akan menikahi Arafat," tegasnya.
sumber : http://international.okezone.com/read/2013/02/11/412/760001/pengakuan-mengejutkan-dari-janda-arafat
Tidak ada komentar: Pengakuan Mengejutkan dari Janda Arafat
Posting Komentar